Beberapa hal berikut dipercaya menjadi faktor-faktor resiko atas penyakit jantung koroner :
- Usia dan Jenis Kelamin
Semakin tinggi usia, maka resiko terkena serangan jantung koroner lebih tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 80% orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Dan pria memiliki resiko lebih cepat terkena resiko jantung koroner daripada wanita yang resiko baru akan meningkat setelah menopouse. - Tingginya kadar kolesterol
Penyebab utama jantung koroner adalah kurangnya pasokan oksigen yang suplainya diperankan oleh pembuluh darah koroner. Ketika pembuluh ini tersumbat oleh kolesterol dan zat buangan lainnya maka penyakit inipun muncul. - Keturunan
Orang yang memiliki keluarga dekat berpenyakit jantung beresiko lebih tinggi dibandingkan yang tidak. - Darah tinggi
Tekanan darah tinggi menjadikan kinerja jantung lebih berat sehingga meningkatkan resiko jantung koroner. - Kebiasaan merokok
Seorang perokok memiliki resiko terkena serangan jantung koroner dua hingga empat kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang tidak merokok. Oleh karena itu, jika anda seorang perokok dan ingin terhindar dari penyakit mematikan ini, pertimbangkanlah untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut. - Kegemukan/Obesitas
Kegemukan meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, dan orang gemuk cenderung memiliki kadar kolesterol lebih tinggi. - Penyakit Gula/Diabetes Mellitus
Para penderita Diabetes memiliki kecenderungan beresiko lebih tinggi terkena serangan jantung koroner. Dua pertiga penderita penyakit gula ini meninggal karena serangan jantung. - Stress
Tingkat stress yang tinggi dan kemarahan yang tidak terkendali akan memicu serangan jantung dan stroke. Mengendalikan emosi menjadi kunci utama untuk menghindari resiko ini. - Kurang Olahraga/ Kurang gerak
Olahraga teratur membuat jantung rutin bekerja 'lembur' sehingga otot-otot jantung terlatih.
Namun demikian, resiko penyakit jantung koroner bisa Anda hindarkan dengan cara-cara berikut :
- Mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi. Biasanya terdapat pada daging berwarna merah seperti sapi dan kambing.
- Mengurangi atau bahkan berhenti sama sekali dari merokok dan minum kopi terlalu sering
- Olahraga secara teratur. Berjalan kaki, jogging, atau senam aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu dapat menguatkan jantung, membakar lemak dan menjaga kesimbangan kolesterol.
- Kendalikan emosi/marah agar terhindar dari stress
- Mengatur pola makan sehat, memperbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang mengandung antioksidan tinggi (Vitamin A, C dan E) karena makan seperti ini dapat mencegah lemak jenuh berubah menjadi kolesterol.